Tanggapan Filsafat Dakwah: Tentang Konsentrasi Zakat, Infak, Shodaqoh dan Wakaf (ZISWAF)
Sumber: ProdiMDUINJKT
Selain itu, MD mengedepankan kebijakan yang inovatif dan proaktif untuk meningkatkan efektivitas dakwah dan mencapai keunggulan. Untuk melakukan dakwah yang efektif dan bermanfaat bagi masyarakat banyak, seseorang harus memahami dengan baik apa yang dibutuhkan masyarakat. Bapak Dr. H. Muhamad Zen, MA, menyatakan dalam materinya bahwa Manajemen Dakwah (MD) sangatlah penting untuk mencapai tujuan dakwah secara efektif dengan menerapkan prinsip-prinsip profesional organisasi. Manajemen dakwah secara teratur mengevaluasi dan meninjau program dakwah untuk membuatnya lebih baik dan lebih mudah dipahami, sambil tetap memberikan layanan yang bijak dan optimal. Selain itu, MD mengedepankan kebijakan yang kreatif dan proaktif untuk masyarakat banyak.
Sumber: DokumenPribadi/Rifky
Melalui pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah, amil zakat baik di BAZNAS maupun LAZNAS melakukan fungsi dakwah strategis dengan menyebarkan dakwah melalui pembagian dana untuk meningkatkan kesejahteraan umat. Aspek sosial, ekonomi, dan spiritual dari tugas ini termasuk; amil zakat mempromosikan spiritualitas mustahik dan mendukung nilai-nilai kemandirian sosial dan keadilan.
Manajemen dakwah
melalui lembaga zakat juga membuat program-program yang mengintegrasikan zakat
dengan dakwah Islam, seperti pembinaan spiritual dan membantu orang – orang
yang membutuhkan. Seiring dengan perkembangan teknologi, digitalisasi dakwah
semakin menjadi prioritas, di mana dakwah kini dapat dilakukan melalui media
sosial, situs web, dan kemudahan pembayaran zakat secara online, yang lebih
efektif dan efisien dalam menjangkau umat.
Bapak Rizal
Kurniawan, M.Si, menjelaskan bahwa Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) adalah
lembaga resmi yang mengelola zakat di Indonesia. BAZNAS berperan penting dalam
menyusun strategi mengelola dana zakat secara profesional, berdasarkan
prinsip-prinsip keilmuan dan profesionalisme. Sebagai lembaga independen,
BAZNAS di tingkat pusat, provinsi, dan daerah bertanggung jawab untuk
menghimpun dana secara mandiri, meskipun BAZNAS pusat bertugas menyusun
strategi nasional sebagai pedoman dan sebagai indikator bantuan
Pada 2024, BAZNAS
pusat berhasil mengelola dana senilai Rp1,2 triliun, sebuah capaian besar yang
belum termasuk dana yang dikelola oleh BAZNAS di tingkat provinsi dan daerah.
Dana zakat ini merupakan bagian dari filantropi Islam, yang mencakup Zakat, Infak,
Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF). Indonesia, yang diakui sebagai negara paling
dermawan di dunia sejak 2021 sampai saat ini, menunjukkan peran penting
filantropi Islam dalam kesejahteraan global.
Untuk memperluas
manfaat zakat, BAZNAS meluncurkan delapan program prioritas, termasuk Rumah
Sehat BAZNAS, respon bencana, santri-preneur, dan beasiswa terutama untuk
mahasiswa. Keberhasilan program-program ini telah meningkatkan kepercayaan
publik terhadap BAZNAS, yang kini berada dalam kategori top brand. Komitmen
BAZNAS dalam memberikan pelayanan yang berkualitas didukung oleh sumber daya
manusia yang kompeten dan tersertifikasi untuk menjaga standar pelayanan yang
tinggi.
Sumber: DokumenPribadi/Rifky
Profesi amil zakat
dianggap sebagai pekerjaan yang mulia, apalagi di jaman Rasulullah saw. Amil
zakat yang berkualitas tidak hanya memastikan distribusi dana yang tepat,
tetapi juga berdampak signifikan pada kehidupan mustahik. Oleh karena itu,
BAZNAS terus mendorong peningkatan kompetensi amil agar pengelolaan zakat
semakin optimal.
Tanggapan:
Peran yang di susun dimainkan
oleh BAZNAS dalam pengelolaan zakat di Indonesia sangat krusial dalam membantu
mewujudkan kesejahteraan umat, khususnya bagi para mustahik. Program-program
prioritas yang diluncurkan menunjukkan keseriusan lembaga ini dalam menjalankan
tugasnya, mulai dari aspek kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi. Hal ini
membuktikan bahwa pengelolaan zakat tidak hanya soal distribusi dana, tetapi
juga tentang membangun kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup umat secara
menyeluruh.
Selain itu,
digitalisasi yang diterapkan oleh BAZNAS memberikan kemudahan dalam penyaluran
zakat dan semakin mendekatkan masyarakat dengan layanan dakwah. Namun, di
tengah pencapaian ini, tantangan terkait transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan dana tetap harus dijaga dengan baik. Inovasi teknologi harus terus
didorong agar BAZNAS tetap relevan di era modern, di mana efisiensi dan
keterbukaan menjadi tuntutan utama.
Kompetensi amil zakat
juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Dengan pengelola yang
berintegritas dan terampil, kepercayaan masyarakat akan terus terbangun dan
meningkat. BAZNAS perlu terus meningkatkan pelatihan, kepercayaan dan
sertifikasi bagi para amil agar dapat menghadapi tantangan pengelolaan zakat
yang semakin kompleks dan profesional. Dengan komitmen yang kuat, BAZNAS
diharapkan mampu meningkatkan peran zakat dalam memperbaiki taraf hidup umat,
membantu Masyarakat miskin dan mewujudkan keadilan sosial.
Penulis:
Rifky Alhamdi
Mahasiswa Manajemen
Dakwah 2023
Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Komentar
Posting Komentar