Pengantar Filsafat Dakwah dan Keilmuan Dakwah
Pada hari rabu tanggal 18 september 2024, mahasiswa semester 3 dari program studi manajemen dakwah fakultas dakwah dan ilmu komunikasi universitas syarif hidayatullah jakarta. yang terdiri dari 4 kelas yaitu dari kelas MD 3A, MD 3B, MD 3C, MD 3D, melaksanakan kegiatan perkuliahan di teater lantai 6 gedung fakultas dakwah dan ilmu komunikasi. yakni belajar mengenai mata kuliah Filsafat Dakwah, yang diajarkan oleh Bapak Drs. Study Rizal LK, M. selaku dosen pengampu mata kuliah filsafat dakwah dan materi yang dipaparkan oleh kelompok 1 dari masing - masing kelas, mengenai sub bab materi yang dibahas yaitu :
Filsafat Dakwah, pengertian dan ruang lingkup
Konsep Dasar dan Struktur Bangunan Keilmuan Dakwah
Hubungan antara Filsafat Dakwah dan Keilmuan Dakwah
tanggapan mengenai materi yang dibahas:
Filsafat dakwah merupakan bagian dari filsafat yang mengkaji dan menggali secara mendalam landasan, konsep, serta prinsip yang mendukung dakwah, yaitu aktivitas menyebarkan ajaran Islam kepada orang lain. Dalam kajian filsafat dakwah, berbagai aspek utama seperti tujuan, metode, dan etika dakwah dianalisis dengan lebih mendalam. Dengan demikian, filsafat dakwah tidak hanya berfokus pada aspek teknis penyampaian dakwah, tetapi juga berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental seperti: Apa tujuan utama dakwah? Bagaimana etika dalam proses berdakwah? Dan bagaimana dakwah berkontribusi terhadap perkembangan peradaban?
Ruang Lingkup Filsafat Dakwah
Filsafat dakwah mencakup beberapa dimensi penting yang berkaitan dengan substansi dakwah itu sendiri, yaitu:
Ontologi berkaitan dengan pertanyaan tentang apa hakikat dari dakwah itu sendiri. Dalam konteks ini, filsafat dakwah berusaha memahami esensi dari dakwah sebagai suatu aktivitas keagamaan.
Epistemologi dalam filsafat dakwah menyangkut cara-cara bagaimana pengetahuan tentang Islam dikomunikasikan. Bagaimana seorang da'i (pendakwah) memperoleh, memahami, dan menyampaikan kebenaran Islam? Dalam hal ini, metode yang digunakan dalam dakwah juga menjadi bahan kajian, termasuk pendekatan rasional, emosional, atau empiris dalam berdakwah.
Aksiologi berhubungan dengan nilai-nilai yang menjadi dasar dalam kegiatan dakwah. Dalam filsafat dakwah, sangat penting untuk memahami etika dan moral yang harus dimiliki oleh seorang pendakwah. Bagaimana proses dakwah dilakukan sambil tetap mempertahankan kejujuran, kesopanan, dan tanggung jawab moral Hal ini juga mencakup isu-isu terkait adab serta akhlak dalam berdakwah, serta menekankan pentingnya dakwah yang efektif dan dilakukan dengan ikhlas
sumber:scribd.com
sumber:halojambi.id
Konsep dasar keilmuan dakwah
Konsep dasar keilmuan dakwah adalah bidang studi yang menitikberatkan pada pengetahuan dan strategi dalam menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. konsep ini mencakup pemahaman yang mendalam tentang Islam, serta pemahaman mengenai cara yang paling tepat untuk menyampaikan pesan agama kepada berbagai kalangan secara bijaksana, efektif, dan etis. Dakwah tidak hanya sekedar aktivitas komunikasi, tetapi juga merupakan upaya untuk membawa perubahan sosial dan membentuk karakter umat.
Dalam proses memahami ilmu dakwah, terdapat sejumlah konsep dasar yang menjadi landasan kokoh bagi setiap pendakwah. Bayangkan seorang da'i yang melangkah di tengah-tengah masyarakat. di bahunya, dia memikul beberapa prinsip utama yang akan membimbing setiap ucapannya. Pertama, ia membawa Tauhid, yang merupakan inti dari ajaran Islam. Setiap tindakannya didasarkan pada keyakinan kuat terhadap keesaan Allah. dengan semangat tauhid, dakwahnya selalu berfokus pada mengajak orang untuk kembali kepada Sang Pencipta, serta menundukkan hati mereka hanya kepada-Nya. Tauhid menjadi panduan utama yang selalu dipegang teguh oleh seorang da'i.
Berikutnya, dia mengangkat Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Di hadapan masyarakat, dia bukan hanya seorang penyampai pesan, tapi juga penjaga moral. Dengan penuh kesabaran, dia mengajak kepada kebaikan dan mencegah keburukan.
Dakwah yang sejati harus menciptakan perdamaian, bukan perpecahan. Pesannya harus membawa rahmat bagi seluruh makhluk, menghamparkan kesejahteraan dan keadilan. Dalam setiap langkahnya, dia berusaha memastikan bahwa dakwahnya menjadi jembatan bagi perdamaian, menjauhkan masyarakat dari konflik, dan mendekatkan mereka pada kesejahteraan bersama.
Secara keseluruhan, konsep dasar dan struktur bangunan keilmuan dakwah memastikan bahwa dakwah tidak hanya dilakukan secara sembarangan, tetapi memiliki dasar ilmiah dan sistematis. Hal ini penting agar dakwah dapat mencapai tujuannya dengan baik dan mampu berkontribusi dalam perbaikan masyarakat serta pembangunan peradaban Islam yang rahmatan lil alamin.
Struktur keilmuan dakwah bisa dipahami sebagai kerangka yang tersusun secara sistematis untuk memahami dan mengembangkan ilmu dakwah, meliputi berbagai elemen yang saling berhubungan. Berikut ini adalah uraian mengenai tanggapan terhadap struktur keilmuan dakwah:
Ilmu dakwah didasarkan pada landasan teoritis yang kokoh, yang bersumber dari ajaran Islam, termasuk Al-Qur'an, Hadits, serta Ijtihad para ulama. Secara teori, dakwah merupakan proses penyampaian pesan Islam kepada umat manusia untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah perbuatan buruk (amar ma'ruf nahi munkar). Di sinilah konsep-konsep penting seperti tauhid, akhlak, dan syariat menjadi pondasi utama dalam keilmuan dakwah.
Dalam struktur keilmuan dakwah, tujuan utama dakwah adalah membentuk masyarakat yang patuh kepada Allah dan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. Dakwah ditujukan bukan hanya kepada umat Islam, tetapi juga kepada non-Muslim agar mereka dapat memahami ajaran Islam dengan benar.
Hubungan antara Filsafat Dakwah dan Keilmuan Dakwah
Filsafat dakwah dan keilmuan dakwah memiliki hubungan yang kuat, di mana keduanya saling melengkapi dalam hal pemahaman, pengembangan, dan penerapan dakwah secara lebih mendalam dan sistematis. Filsafat dakwah berperan sebagai dasar konseptual yang mendukung keilmuan dakwah. Melalui filsafat ini, prinsip-prinsip dasar, tujuan, dan etika dakwah dianalisis dengan cermat. Filsafat dakwah menggali hakikat dakwah, tujuannya, dan cara pelaksanaannya yang ideal. Dengan demikian, filsafat dakwah memberikan panduan bagi keilmuan dakwah dalam merancang strategi, metode, dan pendekatan yang lebih tepat, berdasarkan pemahaman mendalam mengenai esensi dakwah.
Keilmuan dakwah merupakan penerapan dari dasar-dasar filosofis tersebut ke dalam bentuk teori dan praktik yang lebih aplikatif. Sementara filsafat dakwah membahas aspek-aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis, keilmuan dakwah mengubah pemahaman tersebut menjadi metode dan strategi praktis yang dapat diterapkan di berbagai konteks sosial, budaya, dan teknologi. Keilmuan dakwah memanfaatkan landasan filosofis untuk mengembangkan teknik komunikasi, manajemen dakwah, dan pendekatan sosial yang sesuai dengan dinamika masyarakat kontemporer.
Filsafat dakwah menekankan pentingnya etika dalam setiap aktivitas dakwah. Ini berkaitan dengan aksiologi dakwah, yang mengatur bagaimana seorang da'i harus bertindak dan menyampaikan pesan dengan nilai-nilai moral yang tinggi, seperti kejujuran, kesopanan, dan tanggung jawab. Keilmuan dakwah kemudian mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam kurikulum atau pelatihan dakwah, memastikan bahwa setiap praktik dakwah sesuai dengan prinsip etis yang ditetapkan oleh filsafat dakwah.
Filsafat dakwah menyediakan dasar teoritis dan prinsip-prinsip mendasar yang memandu praktik dakwah, sementara keilmuan dakwah bertugas untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam situasi konkret. Tanpa pemahaman filosofis yang jelas, dakwah bisa kehilangan arah dan tujuan, sedangkan tanpa keilmuan dakwah yang berkembang, gagasan filosofis tidak akan bisa diimplementasikan dengan efektif.
Secara umum, filsafat dakwah dan keilmuan dakwah memiliki keterkaitan yang kuat dan saling melengkapi. Filsafat menyediakan dasar ideologis dan prinsip-prinsip mendasar, sementara keilmuan dakwah berfungsi untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut ke dalam tindakan dan metode yang dapat diterapkan dalam konteks sosial.
Penulis:
Rifky Alhamdi
Mahasiswa Manajemen Dakwah 2023
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Komentar
Posting Komentar